STT Arastamar Wamena kembali menegaskan perannya sebagai pusat refleksi teologis dan akademik di Tanah Papua melalui penyelenggaraan Kuliah Umum bertema “Papua: Panggilan Makedonia di Milenium Baru”. Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Fransiskus Irwan Widjaja, PhD sebagai narasumber utama sekaligus tokoh yang dikenal luas dalam kajian teologi kontekstual dan misi di era global. Kuliah umum ini menjadi ruang kontemplatif sekaligus strategis untuk membaca Papua bukan hanya sebagai wilayah geografis, tetapi sebagai “panggilan rohani” yang menuntut keterlibatan aktif gereja, akademisi, dan generasi muda Kristen di tengah perubahan zaman.
Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Fransiskus Irwan Widjaja menafsirkan kembali konsep “Panggilan Makedonia” sebagaimana tertulis dalam Kisah Para Rasul sebagai sebuah metafora kontekstual bagi Papua di milenium baru. Papua digambarkan sebagai ladang pelayanan yang kaya akan nilai budaya, identitas spiritual, dan dinamika sosial yang kompleks. Di tengah arus modernisasi, globalisasi, serta berbagai tantangan struktural, Papua membutuhkan kehadiran pemikir, pelayan, dan pemimpin yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga kepekaan spiritual dan keberpihakan pada keadilan, martabat manusia, dan kearifan lokal. Pandangan ini menguatkan posisi STT Arastamar Wamena sebagai lembaga yang dipanggil untuk melahirkan pelayan-pelayan Kristus yang kontekstual, reformis, dan transformatif.
Antusiasme peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, pemimpin gereja, dan undangan dari berbagai lembaga mitra menunjukkan bahwa tema yang diangkat bukan sekadar wacana teologis, melainkan refleksi yang menyentuh realitas pergumulan masyarakat Papua hari ini. Kuliah umum ini membuka ruang dialog kritis terkait peran teologi dalam pendidikan, pembangunan sosial, rekonsiliasi budaya, dan pemberdayaan masyarakat Papua Pegunungan secara holistik.
Sebagai bagian penting dari rangkaian kegiatan, dilaksanakan pula penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara STT Arastamar Wamena dengan STT Real Batam. Momentum ini menandai komitmen bersama dalam membangun sinergi akademik lintas wilayah demi penguatan mutu pendidikan teologi di Indonesia Timur dan Barat. Kerja sama tersebut mencakup pertukaran dosen, kolaborasi penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan pelayanan di berbagai konteks budaya.
MoU ini bukan sekadar dokumen administratif, tetapi merupakan simbol persatuan visi dalam mencetak generasi pemimpin rohani yang mampu menjawab tantangan zaman dengan hikmat, integritas, dan keberanian iman. Kolaborasi antara STT Arastamar Wamena dan STT Real Batam diharapkan menjadi jembatan yang memperkaya perspektif teologi, memperluas jejaring pelayanan, serta memperkuat kontribusi institusi teologi dalam membangun bangsa yang berkeadilan dan beradab.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara Prof. Dr. Fransiskus Irwan Widjaja, PhD, pimpinan STT Arastamar Wamena, perwakilan STT Real Batam, para dosen, serta seluruh peserta yang hadir. Foto tersebut menjadi penanda visual sebuah momen sejarah, di mana gagasan, panggilan, dan kerja sama melebur menjadi satu langkah nyata bagi masa depan pelayanan di Papua dan Indonesia pada umumnya.
Melalui kuliah umum dan penandatanganan MoU ini, STT Arastamar Wamena kembali membuktikan komitmennya untuk tidak hanya menjadi institusi pendidikan, tetapi juga menjadi motor penggerak perubahan sosial, spiritual, dan intelektual di Tanah Papua dalam terang Injil dan semangat persatuan di tengah keberagaman.