STT Arastamar Wamena – IAKN Kupang
26 November 2025
Kegiatan benchmarking dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Sekolah Tinggi Teologi Arastamar (STT) Wamena dan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang yang dilaksanakan pada 26 November 2025 menjadi momentum strategis dalam memperkuat kolaborasi akademik antarperguruan tinggi berbasis keagamaan di Indonesia. Pertemuan ini dirancang untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan tinggi, memperluas cakupan kerja sama kelembagaan, dan membangun model pengembangan tridharma yang relevan dengan kebutuhan masyarakat multikultural.
Acara diawali dengan sesi benchmarking yang berfokus pada pengembangan program studi, tata kelola institusi, serta implementasi kurikulum berbasis kompetensi. Tim STT Arastamar Wamena menggali praktik-praktik terbaik (best practices) yang telah dikembangkan oleh IAKN Kupang, terutama dalam hal pengelolaan program akademik, sistem penjaminan mutu, strategi pelibatan mahasiswa dalam penelitian, dan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Melalui dialog terbuka dan pertukaran gagasan, kedua institusi mengidentifikasi sejumlah model penguatan program studi yang dapat diadaptasi sesuai konteks sosial dan budaya masing-masing wilayah.
Setelah sesi diskusi benchmarking, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU resmi sebagai landasan hukum bagi kerja sama yang lebih luas dan terarah. Dokumen MoU tersebut memuat komitmen bersama dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pengembangan SDM dosen, pertukaran naskah akademik, serta potensi penyusunan program riset kolaboratif yang relevan dengan isu-isu sosial-keagamaan kontemporer di Indonesia Timur. Penandatanganan dilakukan oleh perwakilan pimpinan kedua lembaga dalam suasana formal namun penuh semangat kolaboratif.
MoU ini menjadi pijakan penting bagi lahirnya berbagai program kerja sama lanjutan seperti workshop akademik terintegrasi, kuliah tamu, pengembangan kurikulum kontekstual, riset interdisipliner tentang masyarakat adat dan dinamika keagamaan, serta kegiatan pengabdian masyarakat berbasis pendekatan budaya. Melalui inisiatif tersebut, kedua institusi berharap dapat memperkuat kontribusi pendidikan tinggi keagamaan dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul, berintegritas, dan memiliki sensitivitas sosial yang tinggi.
Keseluruhan rangkaian kegiatan berjalan lancar dan produktif, mencerminkan komitmen kedua pihak untuk membangun jejaring akademik yang berkelanjutan dan berdampak. Dalam konteks transformasi pendidikan tinggi, kerja sama ini menjadi langkah nyata menuju penguatan mutu kelembagaan serta peningkatan relevansi pengajaran dan penelitian bagi masyarakat luas.